Deli Serdang, DUTAMEDAN.COM - Berdasarkan surat undangan Muspika Tanjung. Morawa No.: B/ 16/ I/ 2021 tgl. 26 Jan 2021 tentang Permasalahan ...
Deli Serdang, DUTAMEDAN.COM - Berdasarkan surat undangan Muspika Tanjung. Morawa No.: B/ 16/ I/ 2021 tgl. 26 Jan 2021 tentang Permasalahan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) di Kecamatan Tanjung Morawa dimediasikan Muspika setempat di ruang pertemuan RC. PTPN 2 Tanjung Morawa sementara, Jalan Sultan Serdang Pasar IX Desa Buntu Bedimbar, Kamis (28/1/2021).
Dalam pertemuan itu membahas permasalahan Kepengurusan (Dewan Pimpinan Cabang ) DPC Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F.SPTI) – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI) Kabupaten Deli Serdang versi King Hok dan versi Samuel Manurung dan DPC F. SPTSI – K.SPSI Kabupaten Deli Serdang versi Hasan Sukri dan versi Boy Nurhasim untuk mengantisipasi dan menjaga kondusifitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Wilayah hukum (Wilkum) Polisi Sektor Tanjung Morawa.
 |
| Kisruh Organisasi SPSI Dimediasi Muspika Kecamatan Tanjung Morawa |
Camat Tanjung Morawa, Marianto Irawadi dalam kesempatan itu mengatakan “Tujuan Muspika Tanjung Morawa melaksanakan kegiatan pertemuan untuk musyawarah dalam menjaga ketentraman masyarakat, dan saya menghimbau agar dalam menjalankan organisasi untuk tidak melanggar ketentuan yang berlaku, agar tidak menciptakan ketidak nyamanan para pengusaha yang berada di Kecamatan Tanjung Morawa”, tegasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, “Muspika tidak melarang dalam mencari nafkah dilapangan namun harus tetap mempedomani unsur-unsur AD/ ART Organisasi dan tidak memaksakan kehendak, jadi dengan adanya kehadiran para pengusaha di Kecamatan Tanjung Morawa semata-mata untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar”, terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sawangin, SH, menegaskan, ” Kami dari pihak kepolisian disini sifatnya hanya mendengarkan mana yang benar dan tidak benar sehingga dapat dilakukan penindakan jika melanggar ketentuan yang berlaku, kami tidak dapat berbuat banyak jika ada korban, mari secara bersama-sama untuk instropeksi diri guna menjaga kondusifitas di Kecamatan ini, kami pihak Kepolisian Polsek Tanjung Morawa berdiri ditengah-tengah dan hanya bertujuan untuk menjaga kondusifitas, jadi saya harapkan setelah selesai pertemuan ini untuk merapatkan kembali guna kemajuan organisasi dan tujuan yang baik”, tukasnya.
Masih kata AKP Sawangin, SH, “Ketika di Tugu Bambu Runcing Kota Tanjung Morawa pernah ditemukan dan kita amankan pelaku yang memicu mengganggu keamanan, Kami juga menerima keluhan-keluhan dari pengusaha-pengusaha di Kota Tanjung Morawa atas tindakan pemaksaan yang mengatasnamakan organisasi SPSI bongkar muat, kedepan prihal seperti ini tidak lagi terjadi”, tegasnya.
Kemudian Hendra Syahputra yang mewakili (Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Deli Serdang, menjelaskan, “Bahwasannya permasalahan dualisme internal organisasi sudah berlangsung lama namun belum dapat diselesaikan, kami hanya bersifat menyarankan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, sampai saat ini kami tidak bisa menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah, namun mari kita secara bersama-sama menjaga nama baik khususnya nama baik Kecamatan Tanjung Morawa, dan berharap kedepankan aturan organisasi dalam upaya menyelesaikan permasalahan internal organisasi, dan kepada seluruh serikat pekerja untuk secara baik-baik dalam mencari rezeki di lapangan karena sesama penduduk Kecamatan Tanjung Morawa”, jelasnya.
Ditambahkannya, “Hasil pertemuan hari ini akan disampaikan kepada Kadisnaker Kabupaten Deli Serdang untuk dijadikan bahan masukan dilakukannya pertemuan lanjutan kedepannya”.
Danramil 16/ TM, Mayor Inf. Saparuddin Manurung yang hadir dalam pertemuan mediasi itu mengatakan, “Tujuan pertemuan hari ini tidak membahas siapa yang benar atau siapa yang salah, tetapi untuk mencegah terjadi kericuhan, silahkan mencari nafkah dilapangan namun agar diingat untuk tidak terjadi kegaduhan, dan silahkan menunggu undangan dari Disnaker Kabupaten Deli Serdang terkait legalitas organisasi”, imbuhnya.
Kemudian Kabag Ops Polresta Deli Serdang Kasubbag Dal Ops, AKP Parno Adianto, menyampaikan ucapan terima kasihnya atas pertemuan hari ini yang diprakarsai Muspika Tanjung Morawa untuk mencapai kondusifitas dan mengapresiasi kinerja Muspika yang cepat dan tanggap dalam menyikapi permasalahan di organisasi SPSI khususnya di Kecamatan Tanjung Morawa, dirinya berharap secara bersama-sama menyatu guna menghindari kericuhan dan menciptakan kondusifitas masyarakat.
Sekjen SPTI Kabupaten Deli Serdang versi King Hook Sembiring, melalui Daniel Aritonang, mengatakan, “bahwa organisasinya secara AD/ ART organisasi SPSI tidak dibenarkan memaksakan kehendak ketika bekerjasama dengan pengusaha, SPSI bekerja dengan prinsip “No Work No Pay” dan menjalin kominikasi yang baik dengan pengusaha., jika ada ditemukan anggota yang mengatasnamakan SPSI dan melakukan pemaksaan terhadap pengusaha untuk segera ditangkap serta diproses hukum, setidaknya silahkan mencari tempat nafkah lain yang belum ada dikelola kelompok/ organisasi guna mencegah kericuhan”, ucapnya.
Wakil Ketua King Hook Sembiring Lukman Pangaribuan, menambahkan “Mari bertindak diatas UU Ketenagakerjaan dan jika melanggar ketentuan maka segera dilakukan penindakan Hukum, meminta kepada Disnaker untuk lebih jeli, meneliti dan mengkaji ulang setiap organisasi yang memiliki logo yang sama untuk tidak dicatatkan, mengharapkan tanpa keberpihakan agar berpijak kepada Ketentuan Undang-Undang yang berlaku”.
Kemudian Sekjen SPTSI Kabupaten Deli Serdang Akhmad Bukhari, SH dari versi Hasan Tamora juga Sepakat dengan penyampaian Sekjen SPTI Kabupaten Deli Serdang versi King Hook Sembiring, untuk mencari tempat lain yang belum ada pengelola, SPTSI Kab. DS (versi Hasan Tamora) terdapat TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan hanya diserahkan kepada keanggota yang telah terdaftar. “Kami akan menjaga kondusifitas masyarakat, jika ada yang mengatasnamakan SPTSI Kabupaten Deli Serdang (versi Hasan Tamora) dan tidak dapat menunjukkan KTA (Kartu Tanda Anggota) maka kami menyerahkan kepada Pihak Kepolisian untuk diproses hukum.
Sementara DPC F.SPTI – K.SPSI Kab DS (versi Samuel Manurung) yang diwakili Wilter Sinuraya, ketika menyampaikan harapannya dalam pertemuan itu, “Kami menunggu undangan dari Disnaker untuk menyampaikan legalitas AD/ ART organisasi, dan mengharapkan ketegasan pihak Kepolisian jika ditemukan adanya tindakan pemaksaan kehendak kepada pengusaha, kami mendukung Muspika Tanjung Morawa dalam menciptakan kondusifitas masyarakat dan meningkatkan perekonomian,.
Salah seorang anggotanya Tengku Fajar menambahkan “Sepakat dan setuju jika ditemukan adanya pelanggaran AD/ ART untuk dapat diproses secara hukum, kiranya permasalahan internal SPSI dapat segera diselesaikan karena sudah berlarut lamanya, meminta ketegasan Disnaker, untuk menerapkan Undang-undang yang berlaku sehingga tidak terjadi kericuhan.
Begitu juga versi DPC F.SPTI – KSPSI Kabupaten Deli Serdang (versi Boy Nurhasim) yang diwakilkan Boimin, meminta ketegasan penegak hukum agar menindak oknum SPSI yang memaksakan kehendak kepada pengusaha, “Kami berusaha menjaga kedamaian di Kecamatan Tanjung Morawa, kami akan menyerahkan AD/ ART organisasi kepada Disnaker Kabupaten Deli Serdang.
Akhir hasil mediasi permasalahan AD/ ART masing-masing SPSI masih dalam proses hukum dan sepakat untuk saling menjaga kondusifitas, serta akan dilakukan penindakan tegas jika ditemukan adanya oknum yang melakukan pemaksaan kehendak terhadap para pengusaha.
F.SPTI – K.SPSI Kabupaten Deli Serdang (versi Boy Nurhasyim dan Hasan Tamora tidak dapat menunjukkan AD/ ART namun akan mengirimkan secara langsung ke Disnaker, serta akan dilakukan pertemuan lanjutan. (ZL)
.jpg)
